Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW serta Haul KH. Qomari dan Nyai Mardliyah

Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW serta Haul KH. Qomari dan Nyai Mardliyah yang diselenggarakan oleh Majelis Ta’lim Al Mawaddah Malang. Acara ini akan diisi dengan tausiyah oleh KH. Dr. Dahlan Tamrin, M.Ag, yang disiarkan secara live.
Acara dilaksanakan pada hari Minggu, 5 Oktober 2025, mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB bertempat di Majelis Ta’lim Al Mawaddah, Kampoeng Bareng Tenes, No. 580 Malang.
Rundown acara meliputi:
- Pembacaan Isyiqosah oleh Ustadz Sohibul Hairi
- Pembacaan Tahlil oleh Ustadz Moh. Khusnan
- Pembacaan Surat Yasin oleh Ustadz Fathoni
- Sholawat Nabi dari Tim Terbang Licek Masjid Keramat Agung
- Tausiyah oleh KH. Dr. Dahlan Tamrin, M.Ag
- Ramah tamah












Isi Tausiyah
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah, kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kita dapat hadir dalam majelis ta’lim yang penuh keberkahan dan amalan shalih ini. Pada kesempatan yang mulia ini, saya akan menyampaikan sebuah materi penting tentang gerakan jihad dari hal-hal kecil yang bisa kita mulai dengan sangat sederhana, yaitu menulis nama dengan benar dan penuh niat baik.
Saudaraku sekalian, ketika kita berbicara tentang jihad, seringkali yang terbayang adalah peperangan fisik, pertempuran dengan pakaian bersorban, berkhutbah di atas mimbar, atau perjuangan di medan tempur yang keras. Namun sesungguhnya, jihad itu sangat luas dan tidak harus selalu seperti itu. Jihad bisa kita lakukan di mana saja, kapan saja, dan dengan profesi kita masing-masing selama kita niatkan sebagai jalan untuk mendapatkan ridho Allah SWT.
Di dalam kehidupan sehari-hari, jihad itu bisa dimulai dari hal-hal kecil yang sering kita anggap remeh. Misalnya menulis nama kita dengan benar, atau menulis nama orang lain dengan baik dan sopan. Tulisan yang benar dan rapi adalah bentuk penghormatan serta niat baik kita dalam berkomunikasi, sekaligus menampilkan karakter diri yang jujur dan bertanggung jawab.
Selain itu, jihad juga bisa kita lakukan melalui profesi kita masing-masing. Misalnya, bagi saudara-saudariku yang berprofesi sebagai pedagang, jihad itu bisa dimulai dari cara berdagang yang benar dan jujur. Jangan pernah berbohong dalam berjualan atau mengelabui pembeli demi keuntungan duniawi. Ingatlah, Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam berdagang. Beliau selalu mengutamakan kejujuran, keadilan, dan tidak merugikan siapa pun dalam setiap transaksi. Oleh karena itu, mari kita jadikan berdagang dengan kejujuran sebagai ladang jihad kita sehari-hari.
Bagi yang menjalani profesi sebagai politisi atau pejabat publik, jihad yang harus dilakukan adalah dengan menjalankan tugas dan amanah secara santun, adil, dan bertanggung jawab. Tidak perlu berteriak-teriak atau bertindak kasar untuk menunjukkan keberanian. Sebaliknya, jadilah pelopor perdamaian, keadilan, dan kebaikan sehingga profesimu menjadi ladang pahala serta berkah.
Begitu pula bagi para guru, dokter, petani, nelayan, atau profesi lainnya. Setiap pekerjaan yang kita jalani jika niatkan sebagai ibadah dan jihad, maka setiap aktivitas itu akan bernilai di sisi Allah SWT. Karena jihad sesungguhnya adalah usaha sungguh-sungguh untuk mencari keridhaan Tuhan dengan mengikhlaskan niat dan menjauhi hal-hal yang mendatangkan dosa.
Jihad tidak harus dipahami sebagai peristiwa besar yang melibatkan banyak orang, tapi justru jihad yang dimulai dari hal-hal kecil bahkan terkadang tidak terlihat oleh orang lain sangatlah mulia. Perbaiki diri sendiri, perbaiki akhlak, jangan pernah berhenti untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Oleh karena itu, mari kita bangun gerakan jihad dari hal-hal kecil ini. Mulailah dengan hal yang sederhana. Misalnya, tulislah nama dengan benar sebagai tanda kesungguhan dan kejujuran. Menjaga integritas diri dan menjalankan profesi dengan benar adalah jihad ringan yang berdampak besar apabila dilakukan bersama-sama.